ANTAREZ CORPORATED: Kenapa si orang merokok????

WELCOME TO MY BLOG

SALAM GEOGRAFI

WELCOME TO MY BLOG!!!

ENJOY THE TRIP

Minggu, 18 Juli 2010

Kenapa si orang merokok????

Kenapa sih orang merokok? entahlah, masing - masing punya jawaban sendiri. Ada yang karena merasa gagah, ada juga yang karena merasa bebas. Di tempat lain, orang merokok sebagai ekspresi perlawanan dan pemberontakan. Tetapi banyak juga yang merokok semata - mata karena ingin saja atau karena memang merokok itu sudah biasa. Buat yang ini, yang aneh justru yang tidak merokok.

Kalau melihat sejarah, merokok mengalami pasang surut citra dari masa kemasa. Merokok pernah dikaitkan dengan penyembahan kepada dewa dan juga penyembuhan, tetapi merokok pun sekarang mulai dianggap sebagian dari maksiat. Yang jelas, turun naiknya citra itu akhirnya ikut juga menentukan kenapa orang merokok.

Sekali lagi, selain akibat sifat dan motivasi individual, keputusan merokok juga banyak ditentukan oleh "tekanan" eksternal. Merokok akhirnya tidak hanya sebuah kegiatan yang sukarela, melainkan akibat "paksaan" lingkungan dan golongan sang zaman.

1. Rokok tanda kejantanan
Orang sering berbicara tentang tekanan teman sebaya atau peer pressure sebagai salah satu pendorong untuk merokok.
Di Indonesia mungkin hal itu masih menjadi masalah tetapi di negara yang sukses dalam upaya pencegahan merokok seperti Amerika Serikat, peer pressure justru positif karena sekarang umumnya berarti tekanan untuk tidak merokok. 
2. Wanita pun tidak ketinggalan
Wanita merokok biasanya beralasan karena stres, kemudian yang filosofisnya lagi yaitu dihubungkan dengan emansipasi wanita. Untuk Indonesia, penelitian tentang prelevansi (penyebaran) rokok dikalangan wanita yang didasarkan pada survey nasional pada 1995 menunjukan 2,6 persen wanita usia 20 tahun lebih adalah perokok.
3. Kepentingan Industri
Seperti kita ketahui bahwa selain motivasi internal, orang merokok juga karena dorongan dari luar, baik itu lingkungan, teman maupun yang lainnya.
Salah satu pihak yang dapat dikatakan giat dan rajin dalam mendorong orang untuk merokok tidak lain adalah industri rokok itu sendiri. Alasannya sangat jelas seperti alasan yang berlaku diindustri lainnya yaitu keuntungan. 
Industri melakukan pengaruh besar kepada masyarakat untuk merokok melalui iklan dan kampanye yang memang gencar mereka lakukan. pengeluaran iklan rokok diakui merupakan yang terbesar didunia dibandingkan dengan pengeluaran iklan oleh industri lainnya.
Pada 1989 Surgeon General (Pejabat Kesehatan Tertinggi) di Amerika Serikat menemukan ada 7 cara bagaimana iklan rokok mempengaruhi orang untuk merokok:
  • Mendorong anak - anak dan anak muda untuk mencoba - coba atau bereksperimen dengan rokok, tentu agar nantinya jadi pengguna tetap/reguler.
  • Mendorong yang sudah merokok untuk meningkatkan konsumsinya.
  • Dengan mengurangi niat dan motivasi perokok untuk berhenti.
  • Dengan mendorong mantan perokok untuk mengulanginya lagi.
  • Dengan melemahkan niat untuk mendiskusikan keburukan merokok ditingkat publik karena tingginya ketergantungan media massa pada iklan rokok.
  • Dengan membuat "bisu" pihak - pihak yang melakukan kontrol serius terhadap rokok karena tingginya kebergantungan organisasi - organisasi pada perusahaan rokok.
  • Melalui berbagai jalur iklan, promosi dan sponsorship. Perusahaan rokok menciptakan lingkungan yang ramah terhadap rokok dan menjadikan penggunaan rokok sebagai wajar dan dapat diterima. Pada saat sama, peringatan tentang bahaya rokok justru diremehkan sehingga tidak punya dampak sama sekali.
 4. Keuntungan Negara
Berbeda di masing - masing negara, industri rokok juga menjadi penyumbang terbesar pendapatan negara disektor pajak. Pajak rokok menjadi tulang punggung penerimaan negara. Jelas ini mengikat negara itu dalam jeratan industri rokok.
Bayangkan saja, tiap tahun industri rokok menyumbang jumlah yang signifikan terhadap APBN. Menurut laporan terakhir, pemerintah berencana menargetkan pendapatan cukai rokok sebesar Rp. 27,64 trilyun pada tahun 2003 dari sebelumnya Rp. 22,35 trilyun pada APBN 2002. Suatu jumlah yang fantastis.
Negara memang mendapatkan keuntungan besar dari industri rokok. Tetapi keuntungan itu harus dibayar mahal dengan tunduknya negara pada sebagian besar kemauan industri ini.

Tidak ada komentar: