ANTAREZ CORPORATED: MENSOSIALISASIKAN GEOGRAFI DALAM ISLAMISASI SAINS

WELCOME TO MY BLOG

SALAM GEOGRAFI

WELCOME TO MY BLOG!!!

ENJOY THE TRIP

Selasa, 21 Desember 2010

MENSOSIALISASIKAN GEOGRAFI DALAM ISLAMISASI SAINS


MENSOSIALISASIKAN GEOGRAFI DALAM ISLAMISASI SAINS
Teringat akan  salah satu omongan teman saya, mengapa dalam  mensosialisasikan geografi tidak mencantumkan ayat suci Al – Qur’an pada tulisan saya ini?, kemudian saya menjawab pertanyaan itu dengan argumentasi yang merujuk pada suara hati saya, bahwa Al - quran menjadi landasan  iman dalam mengkaji ayat-ayat Allah di alam semesta, tapi tidak dapat digunakan untuk memperkuat argumentasi scientific-nya.
Dalam makalah  ilmiah ilmu sosial mungkin saja tercantum ayat Alquran yang terkait dengan perilaku atau sistem nilai manusia yang sedang dikaji. Dalam ilmu sosial, merujuk pada sumber Islami adalah sahih dan merupakan salah satu upaya Islamisasi ilmu sosial yang telah banyak diwarnai sistem nilai non-Islam. Namun, dalam sains yang mengkaji perilaku alam, tepatkah ayat Alquran dijadikan rujukan analisis ilmiahnya? Dan secara umum, perlukah Islamisasi sains?
Proses sosialisasi geografi dalam islamisasi sains, adapun pendekatan tersebut adalah:
1.    Jazul Qur’an, pendekatannya adalah mencari kesesuaian penemuan ilmiah dengan ayat Al – Qur’an.
2.    Disiplin Islamisasi, yaitu membandingkan sains modern dan khazanah islam, untuk kemudian dapat melahirkan pemikiran yang benar – benar dapat diterima oleh masyarakat tentang islamisasi sains.
Sembilan konsep dalam meneliti sains modern dalam rangka membentuk cita – cita muslim, kesepuluh konsep ini adalah:
1.      Meyakini hanya ada 1 Tuhan, dan kebenaran itu dari-Nya.
2.      Khilafah,”kami berada di bumi sebagai wakil-Nya”segalanya sesuai kehendak-Nya.
3.      Ibadah, “Keseluruhan hidup manusia harus seimbang dengan ridha Allah.
4.      Ilmu, tidak menghentikan pencarian ilmu untuk hal – hal yang bersifat material.
5.      Halal, harus sesuai dengan ketentuan agama islam.
6.      Adil, semua sains berpijak pada (Q.S. Al-Maidah 5); “Janganlah kebencian kamu terhadap suatu kaum membuatmu berlaku tidak adil.
7.      Kepentingan umum, bermanfaat bagi umat manusia.
8.      Lampau  batas, jangan terlalu berlebihan dalam mensosialisasikan suatu argumen.
9.      Pemborosan, Janganlah boros, meskipun berwudlu dengan air lautan.
Maka dari esensinya, sains sudah Islami. Hukum-hukum yang digali dan dirumuskan sains seluruhnya tunduk pada hukum Allah. Pembuktian teori-teori sains pun dilandasi pencarian kebenaran, bukan pembenaran nafsu manusia. Dalam sains, kesalahan analisis dimaklumi, tetapi kebohongan adalah bencana.

Tidak ada komentar: